About

Assalamualaikum and hello. As the admin of this page, I would like to convey my gratitude and appreciation for visiting my webpage. Internet as a medium of sharing and therefore, i would like to take this opportunity as the best medium for sharing my knowledge and thought. Feel free to leave comments. Hope you enjoy my writing.Read more about me »

Soalan Killer!!

Family First Featured Work

Keep in touch

RSS Feed Twitter Facebook

Subscribe via email

manipal 1

19 Oktober 2010


18 oktober 2010

hari ini sungguh indah.
pagiku penuh ceria dengan sinaran mentari yang megah memancar bumi
kelas anatomi pertama bersama pensyarah baru. aku memberikan sepenuh
perhatian terhadap setiap bait bicara yang dituturkannya
sudah sekian lama aku tidak merasai perasaan ini
kurasakan bagai tiap2 kalimahnya umpama meresap terus ke benak cerebelum ku
neuron-neuron kian ligat menyampaikan 'voltan',
makin kerap berhubung antara satu sama lain.
terima kasih node of ranvier, transmisi maklumat menjadi kian pantas
puas hati rasanya pabila dapat ku jawab semua soalan yang ditujukan kepada ku,
dari flexor carpi radialis hinggalah flexor digitorium profundus,
dari blood vessel, sampailah nerve supply
syukur kehadrat ilahi, segala pengetahuanku hari ini,
terasa lancar sahaja perjalannanya dari akal, terpacul ke lidah

kusangka panas sampai ke maghrib,
rupanya hujan di tengah petang
lab coat menjadi payung,
kasut line7 menjadi alas
kuredah setiap titisan hujan yang menerpa..

bidalan pepatah memang indah,
namun hakikatnya pepatah yang tersirat itu mungkin terselitnya duri nan tajam
mentari berganti rembulan,
ceria berganti kusam,
bahagia berganti derita,
biarlah jari jemari ini menjadi saksi,
telinga ini menjadi pendengar,
lidah ini menjadi peguam,
akal ini menjadi hakimnya.
minyak yang ku tatang selama ini,
kian panas dek hangatnya api dan bara,
malang sungguh penatang minyak itu,
lecur luka memakan diri..

panas sampai ke petang,
hujan di tengah hari
hujan panas berganti gerimis,
terbit mentari menyinar bumi,
kusangka mendung hatiku kelam,
rupanya pelangi menjadi penyeri

manipal...

0 komentar: